Header Ads

10 Alat-Alat Sederhana di Laboratorium Kimia Beserta Fungsinya Part 1


Bekerja dalam laboratorium memerlukan keterampilan yang lebih dari yang lain. banyaknya alat bukan berarti membuat seorang analis (orang yang bekerja di laboratorium) dapat menggunakannya sesuka hati, harus serba hati hati dan menggunakan alat laboratorium sesuai dengan fungsinya. Sebagai laboran atau praktikan (seorang mahasiswa/i atau siswa/i yang belajar kimia di laboratorium) sudah seharusnya mengenal macam-macam alat dan fungsinya. Mengenal fungsi dan nama alat laboratorium kimia mampu mencegah kecelakaan bekerja di laboratorium.
  • Beaker glass
Beaker glass atau sering disebut gelas kimia digunakan untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi. Beaker glas mampu menampung zat kimia, mencampur, dan memanaskan cairan. Beaker glass ini dapat kita temui dalam berbagai ukuran volume dari 10 mL hingga 10L.
  • Labu Erlenmeyer

Labu Erlenmeyer nerguna untuk menyimpan dan memanaskan larutan. Labu erlenmeyer juga digunakan untuk menampung filtrat hasil penyaringan, menampung titran (larutan yang dititrasi) saat proses titrasi. Labu erlenmeyer ini ada dua jenis yang bertutup dan yang tidak. Elnemeyer dengan tutup ini sering dugunakan untuk disambungkan ke destilasi, atau alat lainnya atau dapat digunakan untuk menjaga larutan agar tidak terkena kontak udara.
  • Gelas ukur
Gelas ukur bentuknya panjang dan seperti tabung reaksi tetapi ada dudukannya, ada skala dan ukurannya bermacam-macam dari yang kecil hingga besar. Fungsi gelas ukur sama seperti beaker glass, tetapi ketelitian lebih telit dari beaker glass.
  • Labu volumetrik
Labu volumetrik atau labu ukur biasa dugunakan dalam pengenceran larutan. Labu ukur ini gunanya untuk membuat dan mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.
  • Pipet mohr
Pipet mohr terdiri dari beberapa ukuran bahakan ada pipet mohr yang hanya maksimal menampung 1 mL, dan dilengkapi skala hingga 0,01 mL sehingga kita mampu mengambil ukuran volume yang lebih teliti meski sangat sedikit. 
  • Pipet volumetrik
Pipet volumetrik ini sering disebut juga pipet gondok. Pipet ini biasa digunakan untuk mengambil volume dengan ukuran yang tertentu dan biasanya bulat seperti 1,2,3,5 mL dll. Pipet volumetrik tidak dilengkapi skala, hanya ada garis batas seperti garis yang melingkar dan hanya satu saja pada bagian atasnya. Dibagian atas dari pipet volumetrik ini memiliki lingkat atau diameter dalam yang sangat kecil. Karena itu pipet volumetrik memiliki ketelitian tingga. Pipet ini digunakan untuk mengambil larutan dengan ketelitian yang tinggi.
  • Buret
Buret biasanya digunakan saat titrasi. Buret berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan perlahan tetapi tetap terukur. Buret ada 3 jenis, yaitu buret asam, basa, dan buret gelap. Buret asam memiliki keran yang berbahan kaca dan berfungsi untuk senyawa asam. Sedangkan buret basa memiliki keran yang berbahan plastik dan digunakan untuk bahan bersifat basa. Sementara itu, buret gelap seluruhnya berupa kaca gelap tak tembus cahaya dan berfungsi untuk bahan yang mudah bereaksi atau teroksidasi karena cahaya atau bahan bahan yang tidak tahan terkena cahaya.
  • Pipet tetes
Pipet tetes gunanya untuk mengambil zat cair dalam jumlah kecil dan tak terukur secara kuantitatif.
  • Labu bulat / labu didih
Labu didih ini digi=unakan untuk wadah larutan yang ingin didihkan, Biasanya labu didih ini digunakan untuk pemisahan larutan atau ekstran dengan cara reflux dan soklet.
  • Corong pemisah
Corong pisah berfungsi untuk mmisahkan larutan satu dengan larutan lainnya yang memiliki perbedaan fasa dan tidak saling terlarut. Sehingga sebagian akan ada dibawah dan sisanya ada di atas.Keran pada corong pisah gunanya untuk membuang gas hasil reaksi atau mengeluarkan secara perlahan zat yang dibawah sehingga terpisah dengan zat yang di atas.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.