Header Ads

Mengenal Vitamin, dan Cara Menentukan Vitamin C dalam Tablet dan Sari Buah


Vitamin merupakan zat organik yang umumnya tidak dapat dibentuk dalam tubuh. Vitamin berperan sebagai katalisator organik, mengatur proses metabolisme dan fungsi normal tubuh. Vitamin dibedakan menjadi 2 bila dilihat dari kelarutannya dalam air. Pertama yaitu vitamin larut dalam air dan vitamin tidak larut dalam air (larut dalam lemak). Vitamin yang larut dalam air terdiri dari : Vitamin B (B1, B2, B3, B5, B12) dan Vitamin C. Vitamin yang tidak larut dalam air (larut dalam lemak) terdiri dari : Vitamin A, D, E, dan K. Vitamin yang larut dalam lemak banyak terdapat dalam daging ikan, minyak ikan dan biji-bijian sumber minyak seperti kacang tanah, kacang kedelai, dan sebagainya. Dan vitamin yang larut dalam air bergerak bebas dalam tubuh, darah, limpa. Karena sifatnya yang larut dalam air, vitamin mudah rusak dalam pengolahan dan mudah hilang karena tercuci atau terlarut oleh air sehingga keluar dari bahan. Vitamin mempunyai sifat fisis maupun kimiawi yang spesifik, maka cara analisanya juga spesifik. Ada beberapa cara analisa vitamin yaitu cara kimiawi, cara biologis maupun cara mikrobiologis.



Vitamin A (3,7 – Dimetil – 9 – (2,6,6–trimetil–1–sikloheksena–1–il) – 2,4,6,8 – nonatetraena – 1 – ol), dalam bentuk cair berupa minyak berwarna kuning sampai merah yang dapat memadat pada pendinginan atau zat padat yang wujudnya terutama tergantung dari zat padat yang ditambahkan. Vitamin A yang umum digunakan adalah dalam bentuk ester seperti asetat, propionate, dan palmitat. Hampir tidak berbau atau sedikit berbau ikan, tetapi tidak berasa atau berbau tengik. Tidak stabil di udara dan peka terhadap cahaya. Praktis tidak larut dalam air dan gliserol, larut dalam etanol mutlak dan dalam minyak nabati. Sangat mudah larut dalam kloroform dan eter.

Vitamin D dapat disintesis dalam tubuh manusia dan hewan, diaktifkan oleh sinar matahari dan diangkut ke berbagai bagian tubuh untuk dimanfaatkan dan atau disimpan dalam hati.

Vitamin E (α-tokoferol) adalah suatu antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh terhadap kerusakan oleh senyawa kimia reaktif yang dikenal sebagai radikal bebas.

Vitamin K adalah nama generik untuk beberapa bahan yang diperlukan dalam pembekuan darah yang normal.

Vitamin B1 (Tiamin) diperlukan dalam sejumlah reaksi yang melibatkan enzim, termasuk pelepasan energi dari gula. Sumber dari vitamin B1 adalah ragi, daging babi, tanaman polong, dan gandum.

Vitamin B2 (riboflavin) sangat penting dalam berbagai proses yang terjadi di dalam sel, terutama yang menghasilkan energi dan metabolisme asam amino, sumber makanan yang mengandung vitamin B2 adalah produk-produk olahan susu, daging, ikan, dan unggas.

Vitamin B3 (Niasin) penting untuk metabolisme berbagai bahan dalam tubuh, bersifat tahan panas, asam, alkali, oksidasi, vitamin ini banyak ditemukan dalam banyak bahan makanan.

Vitamin B5 (Asam pantotenat atau Vilantae) merupakan blok pembangun koenzim A yang sangat diperlukan untuk metabolisme, banyak terdapat dalam tumbuhan hijau dan mikroorganisme kecuali hewan tingkat tinggi.

Vitamin B6 (Piridoksin) diperlukan sebagai katalisator pada reaksi yang melibatkan asam amino dalam sel darah, sel otak, dan sel kulit. Vitamin ini stabil terhadap panas dan asam. Akan tetapi rusak dalam larutan alkali.

Vitamin B7 (Biotin) Adalah vitamin B yang diperlukan untuk metabolisme lemak dan karbohidrat, biotin banyak ditemukan dalam berbagai makanan dan sumber yang mengandung banyak biotin adalah hati, ginjal, pankreas, telur, susu, ikan, dan kacang-kacangan. Vitamin B9 (vitamin M atau vitamin N atau Asam folat atau folasin) fungsinya berkaitan dalam pembentukan salah satu komponen DNA yang penting (timidin), asam folat sedikit larut dalam air, mudah dioksidasi dalam larutan asam, peka terhadap sinar matahari.

Vitamin B12 (Sinokobalalamin) berkaitan dalam pembentukan sel darah merah dan dalam pembentukan salah satu komponen DNA yang penting (timidin), vitamin ini tahan terhadap panas, inaktif oleh cahaya, asam keras, dan larutan alkali.

Vitamin C dalam tubuh diperlukan untuk sintesis kolagen, komponen struktural penting dari pembuluh darah, tendon, ligamen, dan tulang. Vitamin C juga berperan penting dalam sintesis neurotransmitter, norepinefrin. Vitamin C juga berperan sebagai antioksidan. Fungsi Vitamin C selanjutnya adalah, membantu metabolisme kolesterol menjadi asam empedu, yang mungkin memiliki implikasi untuk tingkat kolesterol darah dan timbulnya batu empedu. Vitamin C dapat melindungi molekul penting, seperti protein, lipid (lemak), karbohidrat, dan asam nukleat (DNA dan RNA) dari kerusakan yang diakibatkan radikal bebas, racun, ataupun polusi. Vitamin C juga dibutuhkan untuk memelihara kehamilan, mengatur kontrol kapiler darah, secara memadai, mencegah hemoroid, mengurangi resiko diabetes dan lain-lain.

Cara menentukan Vitamin C dalam Tablet dan Sari Buah

Penentuan Vitamin C dalam Tablet. Satu tablet vitamin C dilarutkan dalam 20 mL aquadest dingin yang telah dididihkan sebelumnya. Sebanyak 5 mL H2SO4 2N dan segera tambahkan pula 25 mL larutan iod 0.1N. Larutan dititrasi dengan tiosulfat 0.01 N dan sebagai indikator dipakai larutan pati. Titrasi diakhiri ketika warna biru hilang. Titrasi blanko juga dilakukan dengan cara yang sama tetapi tidak ditambahkan dengann sampel. Kemudian Kadar vitamnin C ditentukan.

Penentuan Vitamin C dalam Sari Buah. Sari buah yang dipakai adalah sari buah dalam botol. Sari buah dipipet 5 mL dan ditera dalam labu takar 50 mL. Kemudian 10 mL sari buah ditambah dengan 3 mL H2SO4, dan 25 mL larutan iod. Larutan dititrasi dengan tiosulfat 0.01 N dan sebagai indikator dipakai larutan pati. Titrasi diakhiri ketika warna biru hilang. Titrasi blanko juga dilakukan dengan cara yang sama tetapi tidak ditambahkan dengann sampel. Kemudian Kadar vitamnin C ditentukan.



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.