Header Ads

Telaga Biru, Berau Kalimantan Timur


Disebut telaga biru karena benar-benar telihat biru. Telaga ini sekilas seperti danau kecil biasa tetapi jangan heran ini telaga paling cetek 2 meter dan paling dalam lebih dari 10 meter. Meski dalam 10 meter kita masih bisa melihat hingga ke dasar telaga tersebut. Ada batang kayu pohon yang patah itu terlihat jelas didasar (sayang tak sempat tertangkap kamera), dan bahkan ikan ikan yang berkeliaran di dasar juga terlihat jelas. Kejernihan ini membuat mata kita benar benar segar. Kamu bisa memandangi dasar telaga dengan perahu kecil seperti ini.
Telaga biru kalimantan timur
perahu kecil yang disewakan di Telaga Biru
Perahu kecil telaga biru kalimantan timur
Perahu kecil telaga biru
Perahu kecil ini sangat nyaman di naiki hingga 4 orang. Harganya juga terjangkau Rp.30.000,-/jam. Tapi sayang sekali tidak dilengkapi pelampung. Padahal demi keselamatan harusnya tetap ada pelampung karena telaga dalamnya hingga 10 meter.
Telaga biru kalimantan timur
Telaga Biru dengan kedalaman lebih dari 4 meter
Dari gambar diatas mungkin kalian tidak menyangka jika ini 4 meter, karena begitu jernih nya. tapi percayalah itu bahkan bisa lebih dari 4 meter. Dan satu hal lagi telaga ini yang di jadikan sumber air PDAM setempat. Di ujung telaga ada sebuah pipa dan alat-alat seperti mesin pompa milik PDAM seperti ini.
Pipa PDAM di telaga biru kalimantan timur
Pipa PDAM di Telaga Biru
Karena masih digunakan sebagai sumber air PDAM maka warga setuju untuk menjaga kecernihan air tersebut. Ada banyak peraturan yang tidak boleh di lakukan disana. seperti dilarang mandi menggunakan sabun, dan alat mandi lainnya, dilarang menangkap ikan. Meski kalian bisa melihat ikan dengan jelas, bahkan ikan ikan itu kerap kali datang menghampirimu ketika kamu sedang berenang tetapi ikan tersebut tidak boleh ditangkap apalagi dibawa pulang. Bahkan rumput -rumput di dasar telaga yang panjangnya bisa bermeter meter mengikuti kedalaman telaga tersebut tidak boleh diambil. Padahal rumput itu dapat di buat kerajinan tangan seperti tikar. Yah, kalau bukan kita siapa lagi yang menjaga alam ini kan? Sayang sekali, jika rusak anak cucu kita tak dapat merasakan keindahan yang kita lihat ini.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.